Arsip Blog

Mau Liat Maenan Saham2 gw Hari Ini :

Senin, 28 Desember 2009

cic AMBIL bumi, BUMI UPS TO THE LEVEL NEVER BEFORE IN 2009...(4): 281209

28/12/2009 - 14:02
Akhir Tahun, BUMI Masih Seksi
Asteria


INILAH.COM, Jakarta – Saham PT Bumi Resources (BUMI) masih menarik awal pekan ini. Salah satunya didukung rencana perseroan mengkonversi sebagian utang obligasinya kepada China Investment Corporation (CIC) menjadi saham.

Hal ini diungkapkan Purwoko Sartono dari Panin Sekuritas. Menurutnya, rencana penerbitan 10% saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) oleh BUMI disambut baik oleh pasar. Pasalnya hal ini akan menurunkan hutang dan menambah kontrol di BUMI dengan CIC. “Kami masih rekomendasikan beli untuk BUMI,” ujar Purwoko dalam risetnya, Senin (28/12).

Menurutnya, tertekannya saham BUMI akhir-akhir ini lebih karena masalah Bank Century, dimana kasus ini sempat berkembang menjadi perseteruan antara bos Grup Bakrie dan MenKeu. Selain karena serangan dari masalah pajak. Tapi, perkembangan terakhir mulai mereda.

“Antisipasi meredanya kasus Bank Century akan membawa angin segar pada saham Grup Bakrie, terutama BUMI. Hal ini didukung kenaikan harga energi dan harga emiten sejenis di luar negeri (Xrata),” paparnya.

Seperti diketahui, manajemen BUMI akan menerbitkan hingga 10% saham baru atau 1,94 miliar saham dari total saham yang dikeluarkan 19,40 miliar saham. Hal ini sesuai peraturan Bapepam-LK Nomor IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD yang telah direvisi.

Perseroan kemungkinan menempuh skema konversi sebagian utangnya kepada CIC dengan saham baru tersebut. Meskipun akan mengurangi beban pinjaman perusahaan batu bara terbesar Indonesia tersebut, namun tidak ada dana tunai tambahan yang akan masuk kas BUMI.

BUMI tiga bulan lalu meminjam dari CIC sebesar US$1,9 miliar atau setara Rp18,05 triliun, dengan bunga 12% per tahun dan internal rate of return 19%. Dengan asumsi harga konversi di kisaran Rp2.700-Rp2.800 per saham, maka utang Bumi ke CIC akan berkurang Rp5,24 triliun-Rp5,43 triliun menjadi Rp12,62 triliun-Rp12,81 triliun.

Komisaris Utama BUMI, Nalinkant Amratlal Rathod, menolak berkomentar seputar kemungkinan konversi hutang menjadi saham tersebut. Namun, Samuel sekuritas memberi rekomendasi positif pada BUMI. Pasalnya, BUMI menyebutkan akan mengoptimalkan struktur modal dengan menurunkan beban utang. “Kami rekomendasikan beli untuk BUMI,”ungkapnya.

Selain negosiasi dengan CIC, BUMI juga menjajaki aliansi strategis dengan Huaneng Power International dalam akuisisi 90% saham PT Berau Coal melalui PT Bukit Mutiara yang 99% sahamnya dimiliki oleh PT Recapital Advisors. Sebelumnya, Huaneng menjadi salah satu calon pembeli saham Berau Coal tapi mengundurkan diri.

Proyeksi positif saham BUMI juga diamini JP Morgan Securities Indonesia yang merevisi naik target harga saham BUMI menjadi Rp 4.000 dari patokan harga sebelumnya di Rp3.750. Hal ini terkait prediksi harga rata-rata batubara di 2010 yang mencapai US$ 80 per ton dan US$ 85 per ton di 2011. Sedangkan harga rata-rata batubara untuk jangka panjang diekspektasikan sebesar US$ 80 per ton.

Sekuritas asing ini juga merevisi estimasi pendapatan dan laba bersih BUMI pada 2010 sebesar US$ 4,639 miliar dan US$496 juta dari sebelumnya US$ 4,169 miliar dan US$ 310 juta.

Sedangkan proyeksi pendapatan BUMI di 2011 sebesar US$ 5,413 miliar dengan laba bersih US$ 483 juta. Adapun pendapatan dan laba bersih BUMI pada 2011 mencapai US$ 6,075 miliar dan US$ 767 juta.

Namun, lanjutnya, dengan memperhitungkan resiko potensi tunggakan pajak Rp 10 triliun, JP Morgan memasang harga saham BUMI hanya Rp 3.500 per saham. Dirjen Pajak menuding BUMI beserta KPC dan Arutmin memiliki tunggakan pajak sebesar Rp 2,1 triliun. Namun, karena ,anajemen BUMI membantah tudingan tersebut, BUMI kemungkinan harus membayar denda 4 kali lipat ditambah tunggakan pokok, sehingga totalnya mencapai Rp 10,5 triliun.

Pada perdagangan Senin (28/12) sesi siang, BUMI terpantau naik Rp50 (2,2%) ke level Rp2.325. Nilai transaksi tercatat Rp87 miliar atau 10% dari total perdagangan siang ini sebesar Rp 840,607 miliar. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome All of You

Cari di Blog Ini