bumi, akhirnya, bisa mantul naek di November 09

02/11/2009 - 17:01
Penutupan IHSG
BUMI dan ADRO Topang Bursa
Asteria

INILAH.COM, Jakarta – IHSG awal pekan ini berakhir positif. Beberapa saham berhasil rebound dan menopang penguatan bursa, dengan transaksi didominasi saham batubara BUMI dan ADRO.

Pada perdagangan Senin (2/11), IHSG ditutup naik tipis 3,941 poin (0,17%) ke level 2.371,642, setelah menyentuh titik terendahnya di 2.294,556, atau anjlok 3,09%. Indeks saham unggulan LQ 45 menguat 1,520 poin (0,33%) ke level 465,719 dan indeks JII naik 0,06% menjadi 383.92.

Bursa saham Indonesia dibuka langsung anjlok 2,24% ke level 2.314 dan masih bergerak di teritori negatif pada sesi siang, dengan bertengger di 2.332. Namun, pada sesi dua, beberapa saham mulai rebound, sehingga IHSG berhasil ditutup di zona positif, level 2.371.

Pelemahan IHSG di sesi awal, merupakan imbas dari melemahnya Wall Street akhir pekan lalu serta anjloknya harga minyak dunia ke bawah level US$ 77 per barel, yang menekan saham berbasis komoditas. “Hal inilah yang menyebabkan terjadinya capital outflow,”ujar Norico Gaman analis dari BNI securities.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi GDP AS mengindikasikan The Fed akan menaikkan suku bunganya. Hal ini didukung laju inflasi yang diperkirakan masih terkontrol. Alhasil, investor asing pun merelokasi dananya dari emerging market ke negara yang akan menaikkan suku bunga. “Pasar memang selalu mencari safe haven, tidak mengenal nasionalisme,” katanya.

Investor, lanjutnya, saat ini tengah mencermati komitmen pemerintah terutama dalam perbaikan iklim investasi. Salah satunya adalah program pemberantasan korupsi yang akan menjamin stabilitas politik keamanan.

Menurutnya, peran pemerintah memberi keyakinan pada investor asing untuk masuk ke pasar domestik. “Pasar menunggu realisasi pelaksanaan program pemberantasan korupsi, yang hasilnya akan menjadi penunjuk keberhasilan dari komitmen pemerintah yang dibuat sebelumnya,” paparnya.

Semua sektor bergerak variatif. Sektor konsumsi memimipin penguatan terbesar dengan naik 3,9%, disusul sektor manufaktur yang naik 1,2%, properti 0,7%, tambang 0,5% dan finansial 0,3%. Sedangkan sektor perkebunan anjlok terdalam sebesar 1,3%, disusul perdagangan yang turun 1,11%, infrastruktur 1,02%, industri dasar 0,6% dan aneka industri 0,3%.

Saham Bumi Resources (BUMI) dan Adaro Energy (ADRO) berhasil rebound dan menjadi penopang bursa, setelah anjlok cukup dalam beberapa hari terakkhir. BUMI ditutup naik Rp 50 (2,1%) ke level Rp 2.425, dengan nilai transaksi mencapai Rp961 miliar, atau 25,3% dari total perdagangan. Sedangkan ADRO naik Rp 40 (2,6%) ke level Rp 1.580, dengan nilai transaksi sebesar Rp181 miliar, atau 4,76%.

Sedangkan sektor finansial berhasil naik, setelah pengumuman inflasi Oktober sebesar 0,19%. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp 150 menjadi Rp 7.250, Bank Danamon (BDMN) naik Rp 50 menjadi Rp 4.600, PT Bank Central Asia (BBCA ) naik Rp 25 menjadi Rp 25 menjadi Rp 4.600, dan Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 25 menjadi Rp 4.700.

Perdagangan di lantai bursa mencatatkan volume transaksi sebesar 4.673 juta lembar saham, senilai Rp 3,803 triliun dengan frekuensi mencapai 82.159 kali. Sebanyak 62 saham naik, 128 turun dan 55 stagnan.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Multi Bintang Indonesia (MLBI) naik Rp2.000 kel evel Rp132.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 menjadi Rp 15.450, Unilever (UNVR) naik Rp600 ke level Rp10.700, Execomindo (EXCL) naik Rp350 ke Rp2.000, PT Energi Mega Persada (ENGR) naik 30 ke level Rp 310, dan PT Bakrie Telecom (BTEL) terangkat Rp 8 di posisi Rp 121.

Sedangkan emiten-emiten yang melemah antara lain Astra International (ASII) turun Rp 250 menjadi Rp 31.050, Telkom (TLKM) turun Rp 150 menjadi Rp 8.250, United Tractor (UNTR) turun Rp 150 menjadi Rp 14.850, PT TB Bukit Asam (PTBA) turun Rp 350 menjadi Ro 14.850, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 menjadi Rp 22.450.

Sore ini, bursa Asia terpantau masih melemah, terseret sentimen negatif bursa AS. Hanya indeks Komposit Shanghai naik 80,80 poin (2,70%) ke level 3.076,65. Sedangkan indeks Hang Seng turun 132,68 (0,61%) ke level 21.620,19, Nikkei 225 melemah 231,79 poin (2,31%) menjadi 9.802,95, indeks KOSPI melemah 21,60 poin (1,37%) ke level 1.559,09, ideks S&P/ASX merosot 102,8 poin (2,21%) ke level 4.540,4 dan Straits Times terkoreksi 3,67 poin (0,14%) di posisi 2.647,46. [mdr]