Arsip Blog

Mau Liat Maenan Saham2 gw Hari Ini :

Minggu, 14 Maret 2010

MENGUAT, menguap, itu tema bumi pekan lalu ... 140310

14/03/2010 - 08:54
Minim Sentimen, BUMI Hanya Naik 3,1%
Agustina Melani


(istimewa)
INILAH.COM, Jakarta – Sepekan ini, saham PT Bumi Resources (BUMI) hanya menguat sebesar 3,1%. Hal ini karena minimnya sentimen positif yang dapat mengangkat harga BUMI secara signifikan.

Demikian ungkap kepala riset PT Bhakti Securities Edwin Sebayang. Menurutnya, saham BUMI bergerak terbatas pekan ini karena belum adanya indikator positif yang mendongkrak emiten tambang ini. “Apalagi harga batubara yang mengalami penurunan, juga menekan saham ini. BUMI pun bergerak tidak banyak,”ujarnya kepada INLAH.COM, kemarin.

Edwin menuturkan, sentimen negatif juga berasal dari presentasi BUMI kepada investor di Amerika Serikat. Menurutnya, volume produksi BUMI dalam paper yang disampaikan ke AS, menjadi pertanyaan. Pasalnya, nilai volume BUMI disebutkan cukup besar, tapi angka itu belum dipastikan kebenarannya. “Volume produksi itu belum diketahui, masuk akal atau tidak. Pelaku pasar pun tidak berani ambil posisi," jelas Edwin.

Dua hari pertama perdagangan, BUMI membukukan penguatan masing-masing Rp50, sehingga pada Selasa (9/3) emiten ini bertengger di Rp2.500. Membaiknya kondisi bursa eksternal dan bertahannya harga minyak mentah di level US$81 per barel, membuka aliran dana asing ke bursa saham domestik dan menjadi pemacu semangat BUMI.

Sentimen positif lain berasal dari pencanangan kenaikan produksi perseroan sebesar 85% menjadi 111 juta metrik ton pada 2012. Target ini untuk memenuhi permintaan luar negeri. Dengan demikian, BUMI akan menguasai pangsa pasar batubara menjadi 35% dari 25%. Pihak manajemen menilai, kepemilikan BUMI di pasar batubara lebih besar ketimbang Thiess Contractor yang sempat berhasil menguasai 45% sepanjang 2008. Jadi Thiess sudah berkurang menjadi 32%.

BUMI diperkirakan membukukan penjualan US$3,69 miliar atau naik 9.18% dibandingkan dengan realisasi pada 2008 sebesar US$3.38miliar. Perseroan juga ingin menjadi suplier pembangkit llistrik batu bara yang dominan di domestik, Cina dan India. Total output pada 2009 sekitar 60 juta ton.

Sementara itu, Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman mengatakan, kenaikan saham BUMI juga ditopang antisipasi pasar terhadap kinerja emiten sepanjang 2009. "Investor masih menantikan laporan keuangan BUMI," tuturnya.

Menurutnya, pasar berekspektasi positif terhadap kinerja BUMI pada 2009, berlanjut pada harapan membaiknya kinerja perseroan tahun ini. Norico menilai, volume penjualan tahun ini akan meningkat, sehingga kondisi perseroan membaik.

Diprediksikan volume penjualan batubara mencapai 65 juta ton pada 2010, dengan harga batubara meningkat. Sehingga, laba bersih pun naik. Meski investor masih mempertimbangkan utang perusahaan, isu politik serta pajak. Norico memprediksikan, BUMI memiliki prospek baik dalam jangka panjang. “Saham ini masih menarik ke depannya,”pungkasnya.

Setelah dua hari menguat, BUMI ambil nafas sejenak, dengan turun Rp25 ke level Rp2.475. Pelemahan harga minyak mentah menjadi katalis negatif yang menekan saham berbasis komoditas, di tengah penguatan bursa. Minyak turun 0,5% ke US$81.5/barel, koreksi pertama kali dalam tiga hari terakhir. Penguatan dolar AS terhadap euro, mengurangi daya tarik komoditas sebagai alternatif investasi.

Keesokan harinya, Kamis (11/3), BUMI kembali menguat Rp50 menjadi Rp2.525. Level ini bertahan hingga perdagangan akhir pekan, dipicu kembali naiknya harga komoditas dunia, menyusul kekhawatiran atas potensi pengetatan kebijakan moneter dan suku bunga Cina. Investor pun berhati-hati ambil posisi.

Emas masih diperdagangkan di atas support $1100.00/troy ounce, sementara harga minyak bertahan di atas area $82/barel setelah sempat tertekan oleh rilis weekly jobless claims AS.

Di tengah koreksi saham-saham unggulan, saham lapis dua menjadi saham alternatif pilihan investor. Saham kelompok Bakrie pun mengambil alih dominasi pasar, di saat bursa rentan aksi ambil untung, setelah membubung naik, beberapa sesi perdagangan terakhir. [ast/mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome All of You

Cari di Blog Ini