Arsip Blog

Mau Liat Maenan Saham2 gw Hari Ini :

Rabu, 04 November 2009

sinetron badut: sesuai kontrak yang dibuat bersama...(4)

Rabu, 04/11/2009 09:57 WIB
Duet Bakrie dan Pemda NTB Pimpin Konsorsium Pembeli Newmont
Luhur Hertanto - detikFinance


Tambang Batu Hijau Newmont (dok detikcom) Jakarta - Pemerintah pusat telah menunjuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk pembelian 14% saham PT Newmont Nusa Tenggara. Sementara bertindak sebagai lead konsorsium dalam pembelian divestasi adalah Pemda NTB yang telah menggandeng grup Bakrie.

Menteri ESDM Darwin Saleh menjelaskan, keputusan untuk menunjuk Pemda NTB sebagai pemimpin konsorsium pembeli saham Newmont itu merupakan salah satu dari hasil rapat yang dipimpin Menko Perekonomian pada Selasa (3/11/2009). Rapat juga diikuti Menteri Keuangan, Menneg BUMN dan Menteri ESDM.

Berdasarkan rapat tersebut, lanjut Darwin, pemerintah berpandangan agar Pemda menjadi lead konsorsium dalam skema pembeli saham divestasi Newmont.

"Keikutsertaan pemerintah pusat, melalui BUMN, dalam hal ini ANTAM, akan dalam kerangka yang lead-nya adalah Pemda," urai Darwin melalui pesan singkatnya yang diterima detikFinance, Rabu (4/11/2009).

Sesuai keputusan arbitrase pada 31 Maret 2009, proses divestasi saham NNT tahun 2006 sebesar tiga persen, 2007 sebanyak tujuh persen, dan 2008 tujuh persen atau totalnya 17 persen mesti diselesaikan selama 180 hari atau sebelum 27 September 2009.

Sedang, divestasi saham NNT tahun 2009 sudah harus diselesaikan tiga bulan sejak pemerintah memutuskan untuk membeli pada 12 Agustus 2009 atau akan berakhir pertengahan November 2009.

NNT merupakan perusahaan tambang asal AS yang memproduksi tembaga dan emas di Batu Hijau, Sumbawa Barat, NTB. Sebanyak 80 persen saham perusahaan tersebut dikuasai Nusa Tenggara Partnership yang terdiri dari Newmont Indonesia Ltd sebesar 45 persen dan 35 persen Nusa Tenggara Mining Corp dan Sumitomo Jepang. Sisa saham sebesar 20 persen dikuasai PT Pukuafu Indah.

Sesuai kontrak karya, NNT diwajibkan mendivestasikan 51 persen saham asingnya ke pihak nasional. Saat ini, sebanyak 20 persen sudah dikuasai nasional melalui Pukuafu, sehingga NNT mesti mendivestasikan 31 persen sisanya.

Dalam divestasi 10% saham divestasi tahun 2006 dan 2007 yang menjadi jatah Pemda NTB disepakati harganya sebesar US$ 352 juta. Dalam pembelian saham Newmont kali ini, Pemda NTB membentuk PT Daerah Maju Bersaing (DMB) yang merupakan BUMN milik tiga Pemda di NTB. Dalam eksekusinya, PT DMB menggandeng Multicapital, salah satu anak usaha Bumi Recources dan Bakrie Capital sebagai penyandang dana.

Sedangkan 14 persen saham divestasi 2008 dan 2009 yang menjadi jatah pemerintah pusat dilepas pada harga US$ 493,64 juta atau setara Rp 5 triliun. Pemda dan pemerintah pusat telah sepakat untuk melakukan pembelian saham Newmont secara bersama.
(qom/dro)

Rabu, 04/11/2009 00:00 WIB

Antam ditunjuk ambil saham Newmont
Pemda akan dapat goodwill US$38 juta

oleh :

JAKARTA: PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akhirnya diberi kewenangan menjadi wakil pemerintah melakukan akuisisi terhadap 14% saham PT Newmont Nusa Tenggara untuk program divestasi 2008-2009.



Dalam rangka itu, Konsorsium Antam diminta bekerja sama dengan Pemda Nusa Tenggara Barat untuk akuisisi saham itu. Proses akuisisi itu nantinya di bawah koordinasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, tidak lagi di bawah koordinasi Menko Perekonomian.



Bahkan, menurut sumber Bisnis yang ikut dalam negosiasi itu, skenario lainnya yang disiapkan yaitu Antam tetap diminta mengakuisisi hingga 31% saham perusahaan tambang itu bersama Pemda NTB, bila kongsi PT Daerah Maju Bersaing dan Grup Bakrie (Multi Capital Industries) akhirnya tidak sanggup menyelesaikan pembelian 10% saham Newmont.



Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan Antam telah ditunjuk sebagai pimpinan (leader) dalam proses penyelesaian pembelian 14% saham Newmont sebagai program divestasi 2008-2009 senilai US$492,8 juta.



"Prosesnya [penyelesaian pembelian] menjadi domainnya Menteri ESDM, tidak lagi Menko Perekonomian. Antam dan Pemda NTB ditunjuk sebagi wakil pemerintah pusat. Penyelesaian dengan skema business to business," ujarnya kemarin.



Dalam rangka penyelesaian divestasi pemilik tambang Batu Hijau itu, Hatta Rajasa mengadakan rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian sejak pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB. Hadir dalam pertemuan itu Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, dan Dirjen Minerbapabum Bambang Setiawan.



Setelah adanya keputusan itu, manajemen Antam pun bergerak cepat. Dirut Antam Alwinsyah Loebis menemui Presdir NNT Martiono Hadianto di sebuah kawasan bisnis di Jakarta kemarin siang.



Proses negosiasi berlanjut. Pemegang saham Newmont-Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corp (Sumitomo)-mengirimkan surat No. 109/AB-NIL/XI/2009 tertanggal 3 November kepada Dirjen Minerbapabum Bambang Setiawan. Surat itu ditandatangani masing-masing Alan R. Blank sebagai direktur NIL dan Yuji Morita, presiden Nusa Tenggara Mining Corp.



Materi surat



Materi surat berkaitan dengan divestasi Newmont Nusa Tenggara-share sale agreement (SSA) dengan PT Multi Daerah Bersaing (MDB). Ada lima poin isi surat pemegang saham Newmont itu. Namun, secara garis besar isi surat itu berbunyi Newmont berpatokan pembelian 10% saham perusahaannya harus mengacu kepada keputusan arbitrase, yakni US$391 juta.



Lebih lanjut surat itu menyebutkan bahwa bila Pemda NTB melalui Multi Daerah Bersaing menyetujui SSA itu dan segera membayar tunai pembelian 10% saham itu, Pemda NTB akan diberi dana dari Newmont sebagai goodwill US$38 juta untuk community development dan proyek social welfare daerah tersebut. "Kami menunggu jawaban segera dari pemda soal surat ini hingga 12 November."



Hatta menambahkan Menteri ESDM akan memfasilitasi proses penyelesaian akuisisi saham tambang Batu Hijau itu antara Pemda NTB dan Antam, termasuk penentuan besaran porsi antara pusat dan daerah.



Dirut Antam Alwinsyah Loebis hanya berkomentar singkat soal penunjukkan itu. "Kami siap bila memang pemerintah menunjuk Antam. Dari segi pendanaan kami juga siap kok."



Penunjukan Antam untuk akuisisi Newmont disambut baik oleh Presdir NNT Martiono Hadianto. Dia menilai penunjukan Antam itu sebenarnya merupakan skenario yang telah diusulkan ketika Meneg BUMN dipegang oleh Sofyan A. Djalil dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati. "Penunjukan itu mengukuhkan sikap pemerintah yang konsisten," tuturnya.



Dalam rangka pendanaan akuisisi itu, PT Danareksa Sekuritas disebut-sebut telah mengajukan diri kepada pemerintah untuk membantu menalangi dana pembelian 14% saham perusahaan tambang yang menjadi jatah pemerintah pusat. (16) (ibeth.nurbaiti@bisnis.co.id/bambang.jatmiko@ bisnis.co.id/firman.hidranto@bisnis.co.id)



Oleh Nurbaiti, Bambang P. Jatmiko & Firman Hidranto

Bisnis Indonesia

bisnis.com



Rabu, 04/11/2009 12:32 WIB
Beli Saham Newmont, Pemda NTB Dapat Diskon US$ 38 Juta
Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance


Foto: Tambang Newmont Jakarta - Pemerintah Daerah (Pemda) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mendapatkan diskon sebesar US$ 38 juta setelah melunasi pembayaran 10 persen saham divestasi Newmont sebesar US$ 391 juta.

Hal disampaikan Direktur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi, Bambang Setiawan, di Gedung Departemen ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (4/11/2009).

"Untuk divestasi 2006 dan 2007 itu harganya tetap dibayar lunas US$391 juta. Nah nanti setelah lunas $391 juta maka newmont akan memberikan kontribusi $38 juta kepada Pemda NTB," ujar Bambang.

Menurut Bambang, keputusan ini diambil untuk mempercepat proses divestasi saham Newmont sehingga bisa selesai tepat waktu. Dana senilai US$ 38 juta tersebut untuk community development dan proyek social welfare daerah tersebut.

"Yang penting 10 persen divestasi jalan dulu. Kita minta Newmont dan Pemda NTB menyelesaikannya sesuai batas waktu yang ditentukan yaitu 12 November," ungkap Bambang.

(epi/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome All of You

Cari di Blog Ini