Arsip Blog

Mau Liat Maenan Saham2 gw Hari Ini :

Kamis, 05 November 2009

sinetron badut: BAKRIE NAMA GADANG... doang...

Kamis, 05/11/2009 00:00 WIB

Pemda tunggu komitmen Bakrie
Danareksa siap sokong Antam akuisisi Newmont

oleh :

JAKARTA: Pemda Nusa Tenggara Barat meminta komitmen PT Multi Capital Industries-anak perusahaan PT Bakrie Capital Industries-segera menyediakan dana US$391 juta untuk akuisisi 10% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).



Di sisi lain, seiring dengan mepetnya waktu penyelesaian divestasi perusahaan tambang emas itu, PT Danareksa Securities, anak perusahaan PT Danareksa (Persero), siap ikut mendanai PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk mengambil alih saham 14% divestasi hak pemerintah.



Komisaris PT Multi Daerah Bersaing (MDB)-perusahaan patungan perusda NTB PT Daerah Maju Bersaing dan PT Multi Capital Industries-Heriyadi Rachmat mengemukakan pemda kini menunggu realisasi komitmen dari Multi Capital setelah Newmont tetap mematok nilai saham 10% itu sebesar itu.



"Kami memang sempat menawar jadi US$352,6 juta. Namun, mereka [Newmont] tetap berkukuh dengan nilai [US$391 juta] dan itu sudah disepakati. Kami [Pemda NTB]. meminta komitmen Multi Capital untuk menyelesaikannya," ujarnya kemarin.



Proses perundingan penyelesaian divestasi Newmont dalam beberapa hari terakhir ini berlangsung cukup intens. Pada Jumat (30 Okt.), pemerintah dan Newmont telah bertemu. Salah satu materinya adalah permintaan diskon harga menjadi US$352,6 juta. Ketika itu, perusahaan itu tidak segera menjawab permintaan itu.



Permintaan itu baru dijawab pada 3 November dalam bentuk surat dari pemegang saham Newmont-Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corp (Sumitomo). Surat No. 109/AB-NIL/XI/2009 tertanggal 3 November ditujukan kepada Dirjen Minerbapabum Bambang Setiawan dan ditandatangani Alan R. Blank sebagai direktur NIL dan Yuji Morita, presiden Nusa Tenggara Mining Corp.



Materi surat berkaitan dengan divestasi Newmont Nusa Tenggara-share sale agreement (SSA) dengan MDB. Ada lima poin isi surat itu. Secara garis besar isi surat itu berbunyi Newmont tetap mematok harga 10% saham perusahaan mengacu kepada keputusan arbitrase, yakni US$391 juta.



"Kami menunggu jawaban segera dari pemda soal surat ini hingga 12 November." Bahkan, menurut sumber Bisnis yang terlibat dalam proses perundingan itu mengemukakan Newmont meminta Pemda NTB dan mitranya Grup Bakrie bisa menyediakan bank statement dari bank yang kredibel soal ketersediaan dana US$391 juta.



Pemerintah pun perlu mengadakan rakor untuk memutuskan soal divestasi itu pada Selasa (3 Nov.) dan dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa.



Keputusan yang diambil ketika itu, seperti dinyatakan Hatta kepada sejumlah wartawan, adalah Antam dan Pemda NTB sebagai wakil pemerintah pusat mengambil alih saham Newmont dengan Antam sebagai pimpinan.



Sehari kemudian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh perlu mengirim pesan singkat dengan tembusan ke Menko Perekonomian. Inti pesan singkat itu adalah pernyataan pemda yang menjadi leader dalam skema pembelian saham Newmont itu. Namun, isi pesan singkat tidak menjelaskan konteks leader itu dalam pembelian 10%, 14% atau dalam satu paket penyelesaian masalah divestasi, yakni 24%.



Tidak ingkar



Berkaitan adanya keraguan Pemda NTB bisa menyelesaikan transaksi berbentuk cash and carry itu, Heriyadi tetap optimistis Bakrie tidak akan mengingkari komitmennya.



"Kami mohon Multi Capital segera menyelesaikannya. Yang jelas, kami sepakat menyelesaikan saham hak pemda dulu. Itu dulu, baru beranjak untuk 14%."



Bisnis juga berusaha meminta konfirmasi ke Chief Financial Officer Bakrie Capital Industries Akhabani melalui telepon selulernya menyangkut komitmen itu. Namun, teleponnya tidak diangkat.



Konsekuensi logis bila Pemda NTB dan mitranya gagal melakukan akuisisi adalah hak itu akan jatuh lagi ke pemerintah pusat. Itu sesuai dengan bunyi kontrak karya.



Departemen ESDM juga disebut-sebut akan bertemu dengan Pemda NTB hari ini. Dalam pertemuan itu, tim pemda itu juga akan melibatkan Kepala Biro Hukum karena transaksi itu sarat implikasi secara hukum.



Di tempat terpisah, Dirjen Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi Departemen ESDM Bambang Setiawan mengemukakan Pemda NTB tetap akan terlibat dalam pengambialihan saham 14% yang menjadi jatah pemerintah pusat. "Kami akan menyelesaikan satu-satu dulu."



Harus diakui transaksi, akuisisi 10% maupun 14% saham Newmont, membutuhkan dana sekitar US$883,8 juta.



Dalam rangka itu, PT Danareksa Sekuritas disebut-sebut telah mengajukan diri kepada pemerintah untuk membantu Antam untuk mendanai pembelian 14% saham Newmont yang menjadi jatah pemerintah pusat.



Seorang eksekutif yang mengetahui pembicaraan itu menuturkan tawaran itu diajukan lantaran Antam dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) tidak memiliki biaya yang memadai untuk membeli 14% saham tambang emas itu seharga US$493,6 juta.



"Kalaupun dana yang disediakan sekitar Rp1 triliun, Danareksa Sekuritas siap menyediakannya," ujarnya. (John Andhi Oktaveri) (ibeth.nurbaiti@bisnis.co. id/bambang.jatmiko@bisnis.co.id)



Oleh Nurbaiti & Bambang P. Jatmiko

Bisnis Indonesia

bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome All of You

Cari di Blog Ini