Aksi Jual BUMI Hempaskan IHSG
Indro Bagus SU - detikFinance
Jakarta - Aksi jual saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang besar menghempaskan IHSG hingga turun jauh di saat bursa-bursa regional menikmati kenaikan. IHSG juga gagal bertahan di level 2.400.
Pada perdagangan Selasa (10/11/2009), IHSG ditutup turun 24,479 poin (1,02%) ke level 2.381,955. Indeks LQ 45 juga melemah 4,507 poin (0,95%) ke level 468,201. Pelemahan IHSG justru terjadi setelah BPS mengumumkan perekonomian RI tumbuh 4,21% pada kuartal III-2009.
Menurut analis PT BNI Securities Muhammad Alfatih, koreksi IHSG hari ini merupakan aksi wajar yang dilakukan para investor guna mengambil keuntungan jangka pendek.
"Kalau kita lihat selama dua pekan ini, IHSG sulit menembus level 2.400, ketika dua hari terakhir berhasil masuk ke level 2.400, tidak bisa terangkat lebih tinggi lagi. Jadi kelihatannya investor yang melakukan pembelian saham di bawah level 2.400 memutuskan meralisasikan keuntungan jangka pendek," ujarnya.
Sejak ambruk pada 27 Oktober 2009, IHSG memang sulit menembus level 2.400. Baru pada perdagangan kemarin, Senin (9/11/2009), IHSG bisa menembus level 2.406,434.
Meski pada perdagangan sesi I IHSG sempat menguat, seiring dengan tren kenaikan bursa-bursa regional, namun IHSG tampil beda dan mengalami penurunan drastis pada perdagangan sesi II.
Sebagaimana dikatakan Alfatih, investor yang melakukan pembelian saham ketika IHSG di bawah level 2.400, setelah dua pekan tidak bisa mengangkat lebih tinggi lagi, akhirnya memutuskan mengambil aksi ambil untung secara bersamaan.
Hampir seluruh bursa-bursa regional mencetak kenaikan, mengikuti Wall Street tadi malam.
Indeks Komposit Shanghai naik 3,03 poin (0,10%) ke level 3.178,61.
Indeks Nikkei-225 naik 61,74 poin (0,63%) ke 9.870,73.
Indeks Hang Seng naik 60,61 poin (0,27%) ke level 22.268,16.
Indeks KOSPI naik 5,51 poin (0,35%) ke level 1.582,30.
Indeks Straits Times naik 5,75 poin ke level 2.699,13.
Perdagangan berjalan cukup moderat dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 83.723 kali pada volume 4.201 juta lembar saham senilai Rp 3,372 triliun. Sebanyak 41 saham naik, 175 saham turun dan 43 saham stagnan.
Saham BUMI memberi kontribusi besar bagi pelemahan IHSG. Saham BUMI tercatat turun Rp 150 menjadi Rp 2.150 dengan nilai transaksi di seluruh pasar mencapai Rp 1,1 triliun. Saham BUMI terus mendapatkan tekanan jual setelah mengumumkan penerbitan obligasi US$ 300 juta.
Saham-saham yang turun harganya di top loser antara lain Astra International (ASII) turun Rp 550 menjadi Rp 31.050, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 menjadi Rp 23.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 200 menjadi Rp 15.500, BRI (BBRI) turun Rp 100 menjadi Rp 7.350, Aneka Tambang (ANTM) turun Rp 100 menjadi Rp 2.200, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turun Rp 200 menjadi Rp 11.750.
Sedangkan saham-saham yang naik harganya di top gainer antara lain Telkom (TLKM) naik Rp 100 menjadi Rp 8.750, BCA (BBCA) naik Rp 25 menjadi Rp 4.750, Central Proteinaprima (CPIN) naik Rp 25 menjadi Rp 2.200, Indosat (ISAT) naik Rp 100 menjadi Rp 5.150, Sampoerna Agro (SGRO) naik Rp 50 menjadi Rp 2.425. (qom/dro)
10/11/2009 - 16:59
Penutupan Pasar Saham
Aksi Jual BUMI Gerus IHSG
Asteria
INILAH.COM, Jakarta - Penguatan di sesi awal, gagal bertahan. IHSG pun terporosok menembus angka 2.400. Aksi jual pada saham BUMI telah mengerem pergerakan positif bursa.
Pada perdagangan Selasa (10/11), IHSG ditutup turun 24,479 poin (1,02%) ke level 2.381,955. Indeks saham unggulan LQ 45
melemah 4,507 poin (0,95%) ke level 468,201 dan indeks JII
turun 0,9% ke level 385.76.
Bursa saham Indonesia dibuka menguat 0,67% ke level 2.422 dan bergerak turun hingga sesi siang berada di level 2.506, masih di teritori positif. Namun, koreksi bursa terus berlanjut sehingga IHSG tertekan menembus level 2.400 dan ditutup di 2.381.
Seorang pengamat bursa mengatakan, IHSG bergerak melemah dipicu berbagai sentimen negatif dari pasar domestik, salah satunya masalah kepastian hukum terkait pertikaian polisi dan KPK. Masalah ini membuat investor mencermati kondisi dalam negeri. “Investor pun melepas sahamnya sehingga bursa melemah,” ujarnya.
Sedangkan dari eksternal, harga komoditas yang kembali melemah, setelah tadi pagi sempat menguat, telah merontokkan saham berbasis tambang. Hal ini mengingat banyaknya emiten sektor ini di lantai bursa.
IHSG pun bergerak anomali dengan penguatan bursa Asia dan bursa Wall Street. “Bursa kawasan menguat seiring hasil pertemuan G20, yang memutuskan untuk mempertahankan stimulus,” timpalnya.
Beberapa saham dari sektor infrastruktur, seperti PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Indosat (ISAT), dan PT Unilever (UNVR) menguat dan berada di jajaran top gainer, namun gagal mempertahankan IHSG di zona positif.
Koreksi bursa didukung jatuhnya saham-saham unggulan, dipimpin PT Bumi Resources (BUMI). Tekanan jual terjadi pada emiten berbasis batubara ini menyusul kekhawatiran pasar atas rencana perseroan menerbitkan obligasi.
BUMI anjlok Rp150 ke level Rp2.150 dan mendominasi pergerakan bursa. Tak heran mengingat nilai transaksi yang mencapai Rp1,143 triliun per lembarnya, atau 33,9% total perdagangan. Saham BUMI terus mendapatkan tekanan jual setelah mengumumkan penerbitan obligasi US$300 juta.
Hampir semua sektor melemah, kecuali infrastruktur yang masih menghijau. Sektor perdagangan memimpin pelemahan dengan jatuh 3,16%, disusul tambang yang merosot 2,8%, aneka industri 1,7%, properti 1,6%, manufaktur dan finansial 0,8%, industri dasar 0,7%, perkebunan 0,3% dan konsumsi 0,1%.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia mencatat volume transaksi sebesar 4,201 miliar lembar saham, senilai Rp 3,372 triliun dengan frekuensi 83.723 kali. Sebanyak 41 saham naik, 175 saham turun dan 43 stagnan.
Emiten-emiten yang melemah antara lain PT Astra International (ASII) turun Rp550 menjadi Rp31.050, PT Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 menjadi Rp23.000, PT United Tractor (UNTR) turun Rp200 menjadi Rp15.500, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp100 menjadi Rp7.350.
Demikian pula PT Aneka Tambang (ANTM) turun Rp100 menjadi Rp2.200, PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turun Rp200 menjadi Rp11.750 dan PT Energi Mega Persada (ENRG) terkoreksi Rp25 di posisi Rp275.
Sedangkan beberapa emiten yang menguat antara lain PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) naik Rp100 menjadi Rp8.750, PT Bank Central Asia (BBCA) naik Rp25 menjadi Rp4.750, PT Central Proteinaprima (CPIN) naik Rp25 ke Rp2.200, PT Indosat (ISAT ) naik Rp100 ke Rp5.150, dan PT Sampoerna Agro (SGRO) naik Rp50 menjadi Rp2.425.
Sore ini, bursa-bursa regional didominasi kenaikan, mengikuti Wall Street dinihari tadi.
Indeks Komposit Shanghai naik 3,03 poin (0,10%) ke level 3.178,61, indeks Nikkei-225 naik 61,74 poin (0,63%) ke 9.870,73. Indeks Hang Seng naik 60,61 poin (0,27%) ke level 22.268,16. Indeks KOSPI naik 5,51 poin (0,35%) ke level 1.582,30 dan indeks Straits Times naik 5,75 poin ke level 2.699,13. [mdr]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar